Sabtu, 18 Mei 2013

Laporan kunjungan MEDIA



Produksi Siaran Televsi

LAPORAN KUNJUNGAN TELEVISI REPUBLIK INDONESIA( TVRI)
SULAWESI TENGGAR






stain-kendari.gif








OLEH  :
HARDANIA
1 0 0 3 0 1 0 1 0 1 2

DAKWAH/ KPI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
SULTAN QAIMUDDIN
KENDARI
2013







BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
 Media penyiaran telah mengalami perkembangan seiring dengan perkembangan teknologi, yang semakin berkembang dari tahun ketahun. Demikian juga media penyiaran Indonesia, telah menjadi saksi dari perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia. Televisi yang pertama didirikan di Indoneisa-pun telah menyimpan berbagai arsip peristiwa sejarah Indonesia, sejak pemerintahan orde lama hingga saat ini.. Media televisi di Indonesia yang mulai berkembang pada awal kemerdekaan yakni TVRI telah mendukung dan memperkenalkan Indonesia melalui siaran berbagai kegiatan yang dilkukan oleh Indonesia, misalnya kegiatan tujuh belas agustus dan Asian Games.
Televisi Republik Indonesia (TVRI) merupakan stasiun televisi tertua di Indonesia dan satu-satunya televisi yang jangkauannya mencapai seluruh wilayah Indonesia.TVRI SULTRA merupakan program televisi yang merupakan cabag dari TVRI pusat yang berada di jakarta. Meski baru berdiri tetapi TVRI SULTRA berusaha untuk memanfaatkan berbagai fasilitas dalam keterbatasan. Sebagaimana moto dari TVRI SULTRA yaitu “menembus batas dalam keterbatasan”.
B.    Rumusan Masalah
Adapun yang akan di laporkan dalam laporan ini yaitu:
1.     Bagaimana Sejarah TVRI
2.     Apa visi dan misi TVRI
3.     Bagaimana TVRI SULTRA
4.     Bagaimana hasil kunjungan  yang diperoleh dari TVRI SULTRA
C.    Manfaat
Berdasarkan kunjungan yang dilakukan ke stasiun televisi TVRI maka manfaat yang di peroleh yaitu:
1.     Mahasiswa dapat melihat secara langsung proses produksi suatu program yang disiarkan secara live di stasiun televisi
2.     Mahasiswa dapat melihat perlengkapan yang digunakan dalam proses produksi dan berkesempatan bertanya secara langsung pada karyawan TVRI.
D.    Waktu dan Tempat Kunjungan
Kunjungan ke stasiun televisi( TVRI SULTRA ) ini berlangsung pada:
hari / tanggal                    : Rabu, 24 April 2013
tempat                               : Studio TVRI
alamat                               : Jalan Achmad Yani, Kendari
waktu                                : 16:00-18:00

















BAB II
PEMBAHASAN
A.    Sejarah Berdirinya TVRI
Pada tahun 1952, muncul gagasan dari menteri penerangan saat itu, Maladi, untuk mendirikan sebuah stasiun televisi di Indonesia. Meski jumlam pemilik pesawat  televisi masih sangat sedikit dan itupun terpusat di Jakarta, namun bangsa Indonesia dari kacamatanya sudah memerlukan stasiun televisi nasional. Sepuluh tahun kemudian Agustus 1962 keinginan itu terlaksana dengan nama Televisi Republik Indonesia (TVRI). Ide itu sejalan dengan cita- cita Presiden Soekarno yang ingin menjadikan bangsa Indonesia sebagai mercusuar  melalui penciptaan hal- hal besar.
            Ada tiga pemikiran yang menjadi dasar berdirinya TVRI
1.     Secara politis diperkirakan akan menguntungkan pemerintah dalam kampanye pemilu pertama 1955.
2.     Dapat menempa persatuan nasional lewat pendidikan,
3.     Momen Asian Games, dimana dengan adanya stasiun televisi, bangsa Indonesia akan mendapatkan prestise sebagai bangsa yang modern, cepat berkembang, dan canggih dalam perkara teknologi.
Tayangan perdana TVRI yaitu membuat dunia menengok ke Indonesia (prestise) dengan perayaan hari kemerdekaan 17 Agustus 1962  dan liputan12 hari Asian Games 1962. Setelah tayangan perdana itu berakhir TVRI mulai berpaling pada pemirsa dalam negeri karena pada mulanya tidaklah berorientasi pada pemirsa dalam negeri tetapi pada negeri Jiran. Pembayangan masyarakat pemirsa TVRI terlihat jelas dalam keputusan presiden dalam keputusan presiden NO. 27 tahun 1963: televisi nasional Indonesia memiliki fungsi sebagai sebuah instrumen komunikasi dalam kerangka pembangunan mental, spiritual dan fisik sebagai bagian proses pembangunan bangsa Indonesia, khususnya menuju pembangunan manusia Indonesia sosialis. Dalam operasi penyiaran televisi peran yang  paling diutamakan adalah peran sosial televisi.
            TVRI zaman orde baru ini memiliki tiga tujuan yaitu memajukan kesatuan dan persatuan nasional,  memajukan stabilitas nasional dan memajukan stabilitas politik. Sebagaimana orde lama, orde baru juga berorientasi pada yang biasa disebut sebagai pncangkokkan ideologis. Pada zaman orde baru, TVRI tidak Lagi mengendalikan pemirsa sebagai masyarakat “sosialis”, dan berbagai istilah lainnya. Karakter pemirsa dalam bayangan orde baru adalah sebuah keluarga besar. Hal ini menurut Paul Kitley, penulis buku “Konstruksi Budaya Bangsa di Layar Kaca terlihat dari kata sapaan “saudara”  oleh TVRI kepada pemirsanya.  Ini cermin dari pandangan bahwa pemirsa adalah kumpulan persaudaraan, anak- anak dalam satu keluarga, dengan bapak keluarganya adalah bapak presiden           
B.    Visi dan Misi.

a.      Visi
Adapun yang menjadi visi dari TVRI yaitu Terwujudnya TVRI sebagai media independen, profesional, terpercaya dan pilihan bangsa Indonesia, dalam keberagaman usaha dan program serta jaringan penyiaran berkualitas yang ditujukan untuk melayani    kepentingan masyarakat dalam upaya memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan melestarikan nilai budaya bangsa, untuk memperkuat kesatuan nasional.

b.     Misi
Adapun misi yang TVRI dalam rangka mencapai visi yang dituju yaitu:
·       Mengembangkan TVRI menjadi media perekat sosial untuk persatuan dan kesatuan bangsa sekaligus media kontrol sosial yang dinamis.
·       Mengembangkan TVRI menjadi pusat layanan informasi dan edukasi yang utama.
·       Memberdayakan TVRI menjadi pusat pembelajaran bangsa serta menyajikan hiburan yang sehat dengan mengoptimalkan potensi dan kebudayaan daerah serta memperhatikan komunitas terabaikan.
·       Memberdayakan TVRI menjadi media untuk membangun citra bangsa dan negara Indonesia di dunia internasional.
Tujuan televisi menurut pasal 4 PP. No.13 Th.2005yaitu memberikan pelayanan informasi, pendidikan, hiburan yang sehat, kontrol dan perekat sosial serta melestarikan budaya bangsa untuk kepentingan seluruh lapisan masyarakat melalui penyelenggaraan penyiaran televisi yang menjangkau seluruh Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
C.     TVRI Kendari
Televisi Republik Indonesia (TVRI) Kendari merupakan cabang dari TVRI nasional. TVRI Kendari berdiri pada tahun 2007. Saat ini, jangkauan TVRI masih menggunakan VHF yang memiliki jangkauan yang luas bila memiliki daya yang kuat, namun saat TVRI hanya memiliki  daya sebesar 1 kilo. Adapun moto TVRI ini sebagai satu- satunya stasiun televisi milik negara yang beroperasi di kota Kendari yaitu “Menembus Batas dalam Keterbatasan”, ini bermakna bahwa dengan keterbatasan yang ada, TVRI berharap menjadi stasiun televisi yang dapat bersaing dengan stasiun-stasiun televisi swasta lain. Dengan memberikan konstribusi dan inovatif bagi terselenggaranya tugas-tugas pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan secara nasional serta memperkukuh integrasi nasional, terbinanya watak dan jati diri bangsa yang beriman dan bertaqwa.
Dalam setiap stasiun televisi aspek program merupakan aspek yang paling penting. Sebab dari program inilah suatu stasiun televisi dapat dilihat berjalan atau tidak. Salah satu contoh  rundown acara TVRI Kendari yaitu:
Hari/ tanggal                     : Rabu/ 24 April 2013
PD. Umum siaran             : Muh. Agus
ASS. PD. Umum Siaran   : Dahriani Salam
RS/ dokumentasi              : Rasnita
Promo on air                    : Romi Adi Tanto
Penyiar on air                   : Rice Risanti
Pengarah teknik                : Sunarto. P
PD. berita                          : Yudhi
Pembaca berita                 : Joni, Pipin
Unit Manager                   : Immang
No
Pukul
Acara
STA
Bentuk
Durasi
Keterangan

16:00:00
Fanfare/Buka Siaran
Kdi
Komp
0:00:30


16:00:30
Lagu:Indonesia Raya
Kdi
Komp
0:03:00

1
16:03:30
Penyiar Buka Siaran
Kdi
Komp
0:01:50
Studio

16:05:20
Bridging Fillers TVRI SULTRA
Kdi
Komp
0:00:10

2
16:05:30
IRIS
Kdi
DVD
0:20:00
Play Back

16:25:30
Spot/ Promo Iklan Layanan Masyarakat
Kdi
Komp
0:04:20


16:29:50
Bridging Fillers TVRI SULTRA
Kdi
Komp
0:00:10

3
16:30:00
Arsitektur Kita
Kdi
komp
0:28:00
Play Back

16:58:00
Spot/ Promo Iklan Layanan Masyarakat
Kdi
DVD
0:02:00

4
17:00:00
Masih Karaoke Live
Kdi
Live/Komp
0:49:00
Studio

17:49:00
Bridging Fillers TVRI SULTRA
Kdi
Komp
0:00:10


17:49:10
Spot/ Promo Iklan Layanan Masyarakat
Kdi
Komp
0:00:50

5
17:50:00
Adzan Magrib
Kdi
Komp
0:04:00


17:54:00
Selingan Musik
Kdi
Komp
0:08:00


18:02:00
Spot/ Promo Iklan Layanan Masyarakat
Kdi
Komp
0:07:50


18:09:50
Bridging Fillers TVRI SULTRA
Kdi
Komp
0:00:10

6
18:10:00
Warta SULTRA dan Lintas Timur
Kdi
Live/Komp
0:46:00
Studio

18:56:00
Spot/ Promo Iklan Layanan Masyarakat
Kdi
Komp
0:08:50


19:04:50
Bridging Fillers TVRI SULTRA
Kdi
Komp
0:00:01

7
19:05:00
Bincang SULTRA
Kdi
Live/Komp
0:50:00
Studio

19:55:00
Spot/ Promo iklan layanan masyarakat
kdi
Komp
0:02:00

8
19:57:00
Penyiar tutup siaran
Kdi
Komp
0:02:30
Studio

19:59:30
Bridging bergabung dengan TVRI nasional
Kdi
Komp
0:02:30

9
20:00:00
Bergabung dengan TVRI Nasional
Kdi
TX
0:00:10


1.     Susunan Pelaksana Siaran

a.      Produser
Seorang yang mendisain sebuah produksi program acara sekaligus bertanggung jawab terhadap teknis eksekusi produksi program tersebut dan bertugas untuk mengintegrasikan unsur-unsur pendukung produksi dalam sebuah produksi program acara televisi dan bertanggung jawab terhadap aspek teknis maupun estetis serta mampu menterjemahkan sebuah gagasan / naskah / rundown sebuah program acara ke dalam pelaksanaan produksi program siaran.
b.     Program director /pengarah acara
Seorang yang ditunjuk untuk bertanggungjawab secara teknis pelaksanaan produksi satu mata acara siaran, menyutradarai program acara televisi baik untuk drama ataupun non drama dalam produksi single atau multi camera.
c.      Pengarah tehnik
Melaksanakan switching (pemaduan gambar) atas instruksi pengarah acara dan bertindak sebagai pemimpin kerabat pelaksana teknis.
d.     Floor director/pengarah lapangan
Bertugas sebagai penghubung dalam menyampaikan pesan- pesan Pengarah Acara kepada kerabat kerja dan para artis pendukung dalam produksi suatu acara.
e.      Lighting director/ penata cahaya
bertugas sebagai seseorang yang bertanggung jawab terhadap Keberhasilan penataan cahaya di studio baik secara artistik maupun yang mampu menyentuh perasaan yang sesuai dengan tuntutan naskahnya.
f.      AudiomanAudioman adalah petugas yang mengatur perimbangan suara dari berbagai sumber, antara lain melakukan set up microfon, musik / backsound dan lain sebagainya.
g.     Cameramen yaitu bertugas untuk mengambil gambar.
h.     Penata Aksara atau Character Generic (CG) bertugas menampilkan teks berupa informasi seperti nama presenter, narasumber dan informasi lainnya.
i.       Pengoperasi VTR/Video Tape Recording(VTRman) bertugas memutar kaset video dan melakukan perekaman.
j.       Pengoperasi Virtual Set bertugas memunculkan latar belakang virtual yang sebelumnya telah dibuat oleh virtual set designer dan mengatur posisinya agar sesuai dengan locking kamera.
k.      
D.    Hasil Kunjungan ke TVRI
Berdasarkan hasil kunjungan ke TVRI sultra dan melakukan wawancara dengan salah seorang karyawan TVRI tepatnya yang bertanggung jawab menangani  komputerisasi maka dapat disimpulkan bahwa komputerisasi dalam master control room terdiri atas tiga bagian, yang masing- masing dikendalikan oleh tiga orang yang berbeda pada masing- masing komputer.
Nama Narasumber      : Imran
Posisi                          : Komputerisasi
            Komputerisasi terbagi atas 3 yaitu:
1.     VTR( Video Tape Recording)
2.     Komputer background
3.     Penata Aksara atau Character Generic (CG) atau biasa juga disebut sebagai komputer grafis
VTR berfungsi untuk merekam gambar atau tape recording. Dalam tugasnya VTR berkoordinasi ke PD umum atau PD lapangan bila program acara berada diluar studio. Adapun keahlian yang harus dimiliki oleh orang yang menjadi VTR yaitu harus memahami komputer dan seluk beluk aplikasi yang ada dalam komputer. Kesulitan yang biasa dialami ketika seseorang menjadi VTR kebanyakan masalah perangkatnya. Misalnya saat hardisk yang digunakan sudah penuh maka gambar yang diambil bisa rusak bahkan hilang.
Background  berfungsi untuk menampilkan background atau layar latar belakang pada layar televisi. Ini biasa digunakan bila suatu program acara menggunakan layar virtual atau Croma-Q.
Komputer chargen atau biasa juga disebut sebagai computer grafis berfungsi untuk menampilkan efek grafis pada program yang ditayangkan. Efek grafis tersebut biasanya berupa block title misalnya berupa tampilan grafis untuk nama presenter, tema acara, nama penelepon, judul berita, judul/ keterangan lagu, dsb, logo (logo stasiun tv, logo program, logo siaran langsung/ ulang ), kerabat kerja, dan lain- lain. Dalam melaksanakan tugasnya pengendali komputer chargen ini berkoordinasi dengan PD atau pengarah acara. Adapun kesulitan yang biasa dialami dalam mengendalikan komputer chargen ini adalah berkaitan dengan penguasaan aplikasi CG (Caracter Generator) yang terkadang menjadi kendala tersendiri dan kendala lain misalnya apabila tidak ada koordinasi dengan PD  sebelum acara dimulai yang biasanya disebabkan oleh acara yang sudah mepet waktunya untuk on air. Adapun  keahlian yang harus dimiliki oleh pengendali computer chargen ini yaitu harus menguasai grafis dan paham komputer dan aplikasinya.




BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Pada tahun 1952, muncul gagasan dari menteri penerangan saat itu, Maladi, untuk mendirikan sebuah stasiun televisi di Indonesia.Meski jumlam pemilik pesawat  televisi masih sangat sedikit dan itupun terpusat di Jakarta, namun bangsa Indonesia, dari kacamatanya sudah memerlukan stasiun televisi nasional. Sepuluh tahun kemudian Agustus 1962 keinginan itu terlaksana dengan nama Televisi Republik Indonesia (TVRI). Adapun yang menjadi visi dari TVRI  Terwujudnya TVRI sebagai media pilihan bangsa Indonesia dalam rangka turut mencerdaskan kehidupan bangsa untuk memperkuat kesatuan nasional. Adapun misi TVRI diantaranya mengembangkan TVRI menjadi media perekat sosial untuk persatuan dan kesatuan bangsa sekaligus media kontrol sosial yang dinamis. TVRI SULTRA merupakan cabang dari stasiun TVRI pusat yang berada di Jakarta. TVRI SULTRA adalah stasiun televisi yang berdiri pada tahun 2007 dengan motonya “Menembus Batas dalam Keterbatasan”.
Berdasarkan kunjungan yang dilaksanakan pada TVRI dapat pula disimpulkan bahwa TVRI sebagai stasiun televisi yang baru mulai berdiri pada 2007 lalu memiliki tekad untuk tetap berkarya dengan tidak menjadikan suatu keterbatasan sebagai suatu halanganan dalam memproduksi suatu program. Selain itu, karyawan TVRI juga dapat dikatakan sebagai karyawan yang memiliki skill yangmana ternyata dalam pelaksanaan tugas ternyata adakalanya seorang VTRman mengoperasikan komputer chargen dalam progaram acara lain.
B.    Saran
            Dari kunjungan yang dilakukan pada stasiun televisi TVRI ini penulis menyarankan agar TVRI mempernaiki jangkauan siarannya sehingga audiens yang menyaksikan program yang ada di TVRI bertambah dan tidak terganggu dengan bintik- bintik yang mengganggu dalam menyaksikan program yang ditayangkan TVRI yang terkadang membuat penonton langsung mengganti channel.