BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Kata
silaturahim adalah kata yang sangat sering kita dengar dalam kehidupan kita sehari- hari. Silaturahmi
dapat dilakukan dengan cara mengunjungi saudara atau sahabat secara langsung
kerumahnya. Namun jika hal itu belum memungkinkan maka silaturahmi dapat
dilakukan dengan melalui surat, tilpun, sms, email, dan fax. Dewasa ini banyak
media online yang dapat menghubungkan antara seseorang dengan yang lain
misalnya Facebook, blog, Friendster dan lain sebagainya. Ada banyak hadis
maupun ayat- ayat yang memerintahkan kita agar senantiasa menjaga silaturahim, baik dengan keluarga,
kerabat, maupun denan orang lain diluar keluarga inti. Ada banyak manfaat yang
dapat di peroleh dengan menyambung/ memelihara silaturahim, diantaranya dengan
menjaga silaturahim Allah SWT akan meluaskan rezeki dan memanjangkan umur (H.R.
Bukhari). Dalam hal ini dipanjangkan umur bukan berarti hidup kita di dunia
akan diperpanjang tetapi dengan memelihara silaturahim maka. walaupun kita sudah meniggal maka diri kita akan terus
dikenang oleh orang, apabila semasa hidup kita sering bersilaturahmi dengan
orang, maka apabila kita meniggal, orang-orang pasti akan mengingat kita,
mengingat kebaikan kita, itulah maksud dari dipanjangkan umur kita apabila kita
menyambungkan tali silaturahmi.
Bersilaturahmi bukan hanya menunggu kebaikan dari orang lain, tetapi karena melaksanakan perintah Allah SWT. Mereka baik atau tidak, mau menerima kita atau tidak, yang penting adalah kita berusaha memelihara silaturahim dengan dengan orang lain kare.na Allah SWT.
B.
Rumusan
Masalah
Adapun makalah ini akan
membahas tentang:
1.) Bagaimana
pengertian Silaturahmi??
2.) Apa
keutamaan memelihara silaturahim??
C.
Tujuan
1.) Mengetahui
pengertia silaturahim
2.) Mengetahui
landasan memelihara silaturahim
3.) Memahami
manfaat memelihara silaturahim??
BAB II
PEMBAHASAN
Memelihara Silaturahmi
Artinya:
“Anas bin Malik r.a berkata,” Saya telah
mendengar Rasulullah saw bersabda, ‘’Siapa yang ingin diluaskan rezekinya dan dilanjutkan
umurnya, hendaklah menyambung hubungan famili( kerabat).
(Dikeluarkan
oleh Bukhari: Kitab jual beli,”bab: siapa yang menyukai dilapangkan rezeki)[1]
A.
Pengertian
Silaturahmi
Silaturahmi (shilah ar-rahim dibentuk dari kata shilah dan
ar-rahim. Kata shilah berasal dari washala-yashilu-wasl(an)wa shilat(an),
artinya adalah hubungan. Adapun ar-rahim atau ar-rahm, jamaknya arhâm, yakni
rahim atau kerabat. Asalnya dari ar-rahmah (kasih sayang); ia digunakan untuk
menyebut rahim atau kerabat karena orang-orang saling berkasih sayang, karena
hubungan rahim atau kekerabatan itu. Dengan demikian, secara bahasa shilah
ar-rahim (silaturahmi) artinya adalah hubungan kekerabatan. imam as-Shon'ani (1992 : 4 : 295) mendefinisikan bahwa silaturahmi adalah
kiasan tentang berbuat baik kepada kerabat yang memiliki hubungan nasab dan
kerabat bersikap lembut, menyayangi dan memperhatikan kondisi mereka. Ibn Hajar
al-‘Ashqalani dan al-Mubarakfuri mengatakan, "Ar-Rahim mencakup setiap
kerabat. Mereka adalah orang yang antara dia dan yang lain memiliki keterkaitan
nasab, baik mewarisi ataupun tidak, baik mahram ataupun selain mahram." Asy-Syaukani
mengatakan, "Shilah ar-rahim itu mencakup semua kerabat yang
memiliki hubungan kekerabatan yang memenuhi makna
ar-rahim (kerabat)."Allah Swt. memerintahkan kita untuk berbuat baik
kepada kerabat (QS an-Nisa’4: 36); memberi kepada kerabat (QS an-Nahl 16: 90);
memberikan hak kepada kerabat (QS ar-Rum 30: 38); meski dalam hal itu sebagian
mereka lebih diutamakan dari sebagian yang lain (QS al-Anfal 8: 75 dan al-Ahzab
33: 6). Rasul saw. pernah bersabda:
«يَدُ
الْمُعْطِيْ الْعُلْيَا وَاِبْدَأْ بِمَنْ تَعُوْلُ اُمَّكَ وَأَبَاكَ وَاُخْتَكَ
وَاَخَاكَ ثُمَّ اَدْنَاكَ اَدْنَاكَ»
Artinya:”Tangan yang memberi itu di atas (lebih utama) dan mulailah dari orang
yang menjadi tanggungan (keluarga)-mu, ibumu, bapakmu, saudara perempuanmu,
saudara laki-lakimu, orang yang lebih dekat denganmu, orang yang lebih dekat
denganmu”(HR al-Hakim, al-Baihaqi, dan Ibn Hibban).
Secara umum, Silaturahmi adalah sebuah kegiatan
untuk menjalin hubungan yang baik antara seseorang dengan orang lain, baik
dengan keluarga, sahabat, kenalan atau relasi bahkan dengan orang yang dikenal
sebelumnya. Rasulullah saw sangat menganjurkan kepada setiap muslim untuk
mengokoh kuatkan tali silaturahmi. Dalam salah satu hadits, ‘Aisyah ra
menuturkan, Muhammad Rasulullah saw bersabda : ” Kasih sayang itu tergantung di
‘Arsy. Katanya :”Barangsiapa yang
menghubungkanku, maka Allah menghubunginya pula. Dan siapa memutusiku, maka
Allah memutusinya pula” (HR. Muslim).
B.
Makna
Hadis
Hadis diatas menggambarkan betapa
pentingnya silaturahmi dalam kehidupan umat islam. Hal itu karena menyambung
tali silaturahmi berpengaruh terhadap rezeki yang merupakan bekal hidup untuk
mengabdi kepada-Nya. Selain itu orang yang selalu menyambug tali silaturahmi
akan dipanjangkan usianya dalam arti akan dikenang selalu. Orang yang selalu
bersilaturahmi tentunya akan memiliki banyak teman dan relasi, sedangkan relasi
merupakan salah satu faktor yang akan menunjang kesuksesan seseorang dalam
berusaha dan berbisnis. Selain itu dengan banyak teman akan memperbanyak
saudara dan berarti pula telah berusaha meigkatkan ketakwaannya kepada Allah.
Hal ini karena ia telah meaksanakan salah satu perintahnya, yaknni
menghubungkan silaturahmi. Allah SWT berfirman:
Artinya:
‘’ Barang
siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengdakan
baginya
jalan keluar. Dan memberi-Nya rezeki dari arah yang tiada disangka- sangka. (Q.S.
Ath- thalaq, 2-3).
C.
Manfaat
silaturahmi
Berikut
merupakan 10 manfaat Silaturahmi menurut Abu Laits Samarqandi, yaitu:
1) Mendapatkan ridho dari Allah SWT. Karena Dia yang
memerintahkanya.
2) Membuat orang yang kita dikunjungi berbahagia. Hal
ini amat sesuai dengan sabda Rasulullah SAW, yaitu "Amal yang paling utama
adalah membuat seseorang berbahagia."
3) Menyebabkan pelakunyya menjadi disukai malaikat
4) Mendatangkan pujian kaum muslimin kepadanya
5) Membuat iblis dan setan marah.
6) Memanjangkan
usia.
7) Menambah banyak dan berkah rejekinya.
8) Membuat senang kaum kerabat yang telah wafat. Mereka
merasa bahagia jika keluarga yang ditinggalkannya tetap menjalin hubungan baik.
9) Memupuk rasa cinta kasih terhadap sesama,
meningkatkan rasa kebersamaan dan rasa kekeluargaan, mempererat dan memperkuat
tali persaudaraan dan persahabatan.
10) Menambah pahala setelah kematiannya, karena
kebaikannya (dalam hal ini, suka bersilaturahmi) akan selalu dikenang sehingga
membuat orang lain selalu mendoakannya.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Adapun
yang menjadi kesimpulan dalam makalh ini yaitu:
v Silaturahmi (shilah
ar-rahim dibentuk dari kata shilah dan ar-rahim. Kata shilah berasal dari washala-yashilu-wasl(an)wa
shilat(an), artinya adalah hubungan. Adapun ar-rahim atau ar-rahm, jamaknya
arhâm, yakni rahim atau kerabat. Asalnya dari ar-rahmah (kasih sayang); ia
digunakan untuk menyebut rahim atau kerabat karena orang-orang saling berkasih
sayang, karena hubungan rahim atau kekerabatan itu. Dengan demikian, secara
bahasa shilah ar-rahim (silaturahmi) artinya adalah hubungan kekerabatan.
v Rasulullah saw bersabda, ‘’Siapa yang ingin
diluaskan rezekinya dan dilanjutkan umurnya, hendaklah menyambung hubungan
famili( kerabat).
B.
Saran
Berdasarkan
penulisan makalah ini, maka penulis menyarankan agar sebagai sebagai seorang
muslim hendaklah kita memelihara/ menyambung tali silaturahmi, Bik dengan
keluarga maupun sahabat.
DAFTAR PUSTAKA
Sulaemang
L.Materi Hadis Dakwah( Kendari: Percetakan alikhwan,2007)
http://keluargabesaruyutumar.wordpress.com/2011/05/26/pentingnya-memelihara-silaturahmi/
http://rumahfahima.org/en/artikel/qurandanhadits/354-meraih-surga-dengan-silaturahmi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar