Selasa, 04 November 2014


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Kata silaturahim adalah kata yang sangat sering kita dengar  dalam kehidupan kita sehari- hari. Silaturahmi dapat dilakukan dengan cara mengunjungi saudara atau sahabat secara langsung kerumahnya. Namun jika hal itu belum memungkinkan maka silaturahmi dapat dilakukan dengan melalui surat, tilpun, sms, email, dan fax. Dewasa ini banyak media online yang dapat menghubungkan antara seseorang dengan yang lain misalnya Facebook, blog, Friendster dan lain sebagainya. Ada banyak hadis maupun ayat- ayat yang memerintahkan kita agar senantiasa  menjaga silaturahim, baik dengan keluarga, kerabat, maupun denan orang lain diluar keluarga inti. Ada banyak manfaat yang dapat di peroleh dengan menyambung/ memelihara silaturahim, diantaranya dengan menjaga silaturahim Allah SWT akan meluaskan rezeki dan memanjangkan umur (H.R. Bukhari). Dalam hal ini dipanjangkan umur bukan berarti hidup kita di dunia akan diperpanjang tetapi dengan memelihara silaturahim maka. walaupun kita sudah meniggal maka diri kita akan terus dikenang oleh orang, apabila semasa hidup kita sering bersilaturahmi dengan orang, maka apabila kita meniggal, orang-orang pasti akan mengingat kita, mengingat kebaikan kita, itulah maksud dari dipanjangkan umur kita apabila kita menyambungkan tali silaturahmi.

Bersilaturahmi bukan hanya menunggu kebaikan dari orang lain, tetapi karena melaksanakan perintah Allah SWT. Mereka baik atau tidak, mau menerima kita atau tidak, yang penting adalah kita berusaha memelihara silaturahim dengan dengan orang lain kare.na Allah SWT.
B.     Rumusan Masalah
Adapun makalah ini akan membahas tentang:
1.)    Bagaimana pengertian Silaturahmi??
2.)    Apa keutamaan memelihara silaturahim??

C.    Tujuan
1.)    Mengetahui pengertia silaturahim
2.)    Mengetahui landasan memelihara silaturahim
3.)    Memahami manfaat memelihara silaturahim??





















BAB II
PEMBAHASAN
Memelihara Silaturahmi



Artinya: “Anas bin Malik r.a berkata,” Saya telah mendengar Rasulullah saw bersabda, ‘’Siapa yang ingin diluaskan rezekinya dan dilanjutkan umurnya, hendaklah menyambung hubungan famili( kerabat).
(Dikeluarkan oleh Bukhari: Kitab jual beli,”bab: siapa yang menyukai dilapangkan rezeki)[1]
A.    Pengertian Silaturahmi
Silaturahmi (shilah ar-rahim dibentuk dari kata shilah dan ar-rahim. Kata shilah berasal dari washala-yashilu-wasl(an)wa shilat(an), artinya adalah hubungan. Adapun ar-rahim atau ar-rahm, jamaknya arhâm, yakni rahim atau kerabat. Asalnya dari ar-rahmah (kasih sayang); ia digunakan untuk menyebut rahim atau kerabat karena orang-orang saling berkasih sayang, karena hubungan rahim atau kekerabatan itu. Dengan demikian, secara bahasa shilah ar-rahim (silaturahmi) artinya adalah hubungan kekerabatan. imam as-Shon'ani (1992 : 4 : 295) mendefinisikan bahwa silaturahmi adalah kiasan tentang berbuat baik kepada kerabat yang memiliki hubungan nasab dan kerabat bersikap lembut, menyayangi dan memperhatikan kondisi mereka. Ibn Hajar al-‘Ashqalani dan al-Mubarakfuri mengatakan, "Ar-Rahim mencakup setiap kerabat. Mereka adalah orang yang antara dia dan yang lain memiliki keterkaitan nasab, baik mewarisi ataupun tidak, baik mahram ataupun selain mahram." Asy-Syaukani mengatakan, "Shilah ar-rahim itu mencakup semua kerabat yang memiliki hubungan kekerabatan yang memenuhi makna ar-rahim (kerabat)."Allah Swt. memerintahkan kita untuk berbuat baik kepada kerabat (QS an-Nisa’4: 36); memberi kepada kerabat (QS an-Nahl 16: 90); memberikan hak kepada kerabat (QS ar-Rum 30: 38); meski dalam hal itu sebagian mereka lebih diutamakan dari sebagian yang lain (QS al-Anfal 8: 75 dan al-Ahzab 33: 6). Rasul saw. pernah bersabda:
«يَدُ الْمُعْطِيْ الْعُلْيَا وَاِبْدَأْ بِمَنْ تَعُوْلُ اُمَّكَ وَأَبَاكَ وَاُخْتَكَ وَاَخَاكَ ثُمَّ اَدْنَاكَ اَدْنَاكَ»
Artinya:”Tangan yang memberi itu di atas (lebih utama) dan mulailah dari orang yang menjadi tanggungan (keluarga)-mu, ibumu, bapakmu, saudara perempuanmu, saudara laki-lakimu, orang yang lebih dekat denganmu, orang yang lebih dekat denganmu”(HR al-Hakim, al-Baihaqi, dan Ibn Hibban).
Secara umum, Silaturahmi adalah sebuah kegiatan untuk menjalin hubungan yang baik antara seseorang dengan orang lain, baik dengan keluarga, sahabat, kenalan atau relasi bahkan dengan orang yang dikenal sebelumnya. Rasulullah saw sangat menganjurkan kepada setiap muslim untuk mengokoh kuatkan tali silaturahmi. Dalam salah satu hadits,  ‘Aisyah ra menuturkan, Muhammad Rasulullah saw bersabda : ” Kasih sayang itu tergantung di ‘Arsy. Katanya :”Barangsiapa yang menghubungkanku, maka Allah menghubunginya pula. Dan siapa memutusiku, maka Allah memutusinya pula” (HR. Muslim).
B.     Makna Hadis
Hadis diatas menggambarkan betapa pentingnya silaturahmi dalam kehidupan umat islam. Hal itu karena menyambung tali silaturahmi berpengaruh terhadap rezeki yang merupakan bekal hidup untuk mengabdi kepada-Nya. Selain itu orang yang selalu menyambug tali silaturahmi akan dipanjangkan usianya dalam arti akan dikenang selalu. Orang yang selalu bersilaturahmi tentunya akan memiliki banyak teman dan relasi, sedangkan relasi merupakan salah satu faktor yang akan menunjang kesuksesan seseorang dalam berusaha dan berbisnis. Selain itu dengan banyak teman akan memperbanyak saudara dan berarti pula telah berusaha meigkatkan ketakwaannya kepada Allah. Hal ini karena ia telah meaksanakan salah satu perintahnya, yaknni menghubungkan silaturahmi. Allah SWT berfirman:

Artinya:  ‘’ Barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengdakan
baginya jalan keluar. Dan memberi-Nya rezeki dari arah yang tiada disangka- sangka. (Q.S. Ath- thalaq, 2-3).
C.    Manfaat silaturahmi
Berikut merupakan 10 manfaat Silaturahmi menurut Abu Laits Samarqandi, yaitu:
1)      Mendapatkan ridho dari Allah SWT. Karena Dia yang memerintahkanya.
2)      Membuat orang yang kita dikunjungi berbahagia. Hal ini amat sesuai dengan sabda Rasulullah SAW, yaitu "Amal yang paling utama adalah membuat seseorang berbahagia."
3)      Menyebabkan pelakunyya menjadi disukai malaikat
4)      Mendatangkan pujian kaum muslimin kepadanya
5)      Membuat iblis dan setan marah.
6)      Memanjangkan  usia.
7)      Menambah banyak dan berkah rejekinya.
8)      Membuat senang kaum kerabat yang telah wafat. Mereka merasa bahagia jika keluarga yang ditinggalkannya tetap menjalin hubungan baik.
9)      Memupuk rasa cinta kasih terhadap sesama, meningkatkan rasa kebersamaan dan rasa kekeluargaan, mempererat dan memperkuat tali persaudaraan dan persahabatan.
10)  Menambah pahala setelah kematiannya, karena kebaikannya (dalam hal ini, suka bersilaturahmi) akan selalu dikenang sehingga membuat orang lain selalu mendoakannya.









BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Adapun yang menjadi kesimpulan dalam makalh ini yaitu:
v  Silaturahmi (shilah ar-rahim dibentuk dari kata shilah dan ar-rahim. Kata shilah berasal dari washala-yashilu-wasl(an)wa shilat(an), artinya adalah hubungan. Adapun ar-rahim atau ar-rahm, jamaknya arhâm, yakni rahim atau kerabat. Asalnya dari ar-rahmah (kasih sayang); ia digunakan untuk menyebut rahim atau kerabat karena orang-orang saling berkasih sayang, karena hubungan rahim atau kekerabatan itu. Dengan demikian, secara bahasa shilah ar-rahim (silaturahmi) artinya adalah hubungan kekerabatan.
v   Rasulullah saw bersabda, ‘’Siapa yang ingin diluaskan rezekinya dan dilanjutkan umurnya, hendaklah menyambung hubungan famili( kerabat).

B.     Saran
            Berdasarkan penulisan makalah ini, maka penulis menyarankan agar sebagai sebagai seorang muslim hendaklah kita memelihara/ menyambung tali silaturahmi, Bik dengan keluarga maupun sahabat.










DAFTAR PUSTAKA
Sulaemang L.Materi Hadis Dakwah( Kendari: Percetakan alikhwan,2007)
http://keluargabesaruyutumar.wordpress.com/2011/05/26/pentingnya-memelihara-silaturahmi/Bottom of Form
http://rumahfahima.org/en/artikel/qurandanhadits/354-meraih-surga-dengan-silaturahmi















[1]Sulaemang L, Materi Hadis Dakwah(Kendari: Percetakan alikhwan,2007),h.22.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar